Translate

Kamis, 28 Februari 2013

JOOP WAROUW



JOOP WAROUW. Nama sarani (Kristen Protestan) Jacob Frederick Warouw alias Joop. Lahir di Batavia, 8 September 1917. Memulai perjuangannya membelah tanah air melalui karir militer, tahun 1942-1945 : Wakil Pimpinan Bagian Pasukan PERISAI (Pemuda Republik Indonesia Sulawesi) merangkap Kepala Pasukan (setingkat regu). Pada bulan oktober 1945 bertugas sebagai Kepala Barisan PRI Sulawesi (PERISAI)/KRIS Surabaya .  Salah satu Komandan Regu Barisan Istimewa PERISAI bersama-sama dengan  D.Somba, Oetoek Laloe,H.V.Worang (Kembi).

Catatan. Konon pada waktu pasukan sekutu Inggris yang dikomandani oleh Jenderal Mellaby mendarat di pantai Soerabaya, tepatnya tanggal 10 November 1945, seseorang yang ada di jembatan merah mengarahkan senjata laras panjangnya dan menembak ke arah Jenderal Melllaby yang berdiri di atas panzer. Akibat penembakan ini merupakan pemicu terjadinya perlawanan arek-arek Soeroboyo terhadap pasukan sekutu. Siapakah seseorang tersebut, tak lain adalah Joop Warouw (Sumber: EW)

Tahun 1946, berdasarkan track-record sebagai prajurit pejuang yang telah memperlihatkan kinerjanya sebagai perwira militer yang handal dalam mempertahankan kemerdekaan, karir militernya naik menjadi Wakil Komandan/Kepala Staf Divisi VI Tentara Laut RI (TLRI)merangkap Ka. Personalia di Lawang- Jawa Tengah (pangkat Letkol). Dan pada tahun 1946-1948 Wakil Komandan/Kepala Staf ALRI Pangkalan X di Situbondo Jatim merangkap Ka.Sie. Operasi (ex Divisi VI ALRI). Kemudian, para tahun 1958-1950  diangkat menjadi Komandan Brigade XVI di Yogyakarta. Dan akhirnya pada tahun 1950-1952 diberi tugas untuk menangani masalah pertahanan dan keamanan di daerah asal, menduduki jabatan militer sebagai Komandan Komando Pasukan (KOMPAS) B - Sulawesi Utara & Maluku Utara (Resimen Infanteri 24 (RI-24) di Manado; selanjutnya sebagai Komandan Komando Pasukan (KOMPAS) D - Maluku Selatan (Resimen Infanteri 25 (RI-25) di Ambon dan Komandan Komando Pasukan (KOMPAS) A - Sulawesi Selatan (Resimen Infanteri 23 (RI-23) di Makassar.

Tahun 1952-1953 merupakan eras krisis politik kemiliteran, di mana peristiwa 17 Oktober 1952 mendaulat  Kol. Gatot Subroto sebagai Panglima TT-VII/TTIT, sementara Joop Warouw sendiri dipercayakan menjabat Kepala Staf TT-VII/Indonesia Timur (Maret '52, dan pejabat sementara Panglima TT-VII (5 Jan '53).

Puncak karir militernya sebagai perwira tinggi ditubuh AD, yaitu pada tahun 1954-1956 didaulat oleh negara sebagai Panglima TT-VII/Wirabuana dengan pangkat Kolonel (TMT 1 Agt'54), dan kemudian pada tahun 1956-1958  diberi kepercayaan untuk menjadi Atase Militer pada Kedubes RI di Peking (Beijing) Cina (TMT bulan Agustus 1956).